DOMESTIC DEBT AND OUTPUT GROWTH: AN ANALOGY OF BEAUTIFUL GIRL’S DILEMMA

Moh. Maftuhul Khoir

Monetary and Development Economist

 

Dahulu kala ada seorang gadis cantik, dengan daya tarik dan keanggunan yang dia miliki membuat banyak pria tertarik kepadanya. Namun si gadis belum juga memiliki pasangan hidup, menyadari akan kelemahan yang dia miliki terkait materi, skill dan keterbatasan intelegensi, hingga dia memiliki dua pilihan karakter pria pendamping hidupnya yaitu pria super cerdas atau pria super kaya. Selayaknya tujuan gadis pada umumnya dia menginginkan kehidupannya kelak adalah kehidupan nyaman, memiliki rumah megah dan perhiasan mewah, memiliki keturunan secerdas bapaknya dan seanggun ibunya dan bahagia hidup bersama hingga akhir umur. Jalan seperti ini diambil karena cepat, instant, efektif, dan renyah. Meskipun tidak memiliki penghasilan namun masih dapat berbelanja dan terpenuhi kebutuhannya.

Setiap pilihan tentu memiliki risiko berbeda, sehingga membutuhkan skema mitigasi dengan strategi yang tepat. Pada suatu kondisi si gadis mencapai keadaan terendah Continue reading “DOMESTIC DEBT AND OUTPUT GROWTH: AN ANALOGY OF BEAUTIFUL GIRL’S DILEMMA”

Pidato Wisudawan Terbaik, Memukau tetapi Sekaligus “Menakutkan”

Fokus,,Jangan ragu jadi pragmatis!

Catatanku

Setiap acara wisuda di kampus ITB selalu ada pidato sambutan dari salah seorang wisudawan. Biasanya yang terpilih memberikan pidato sambutan adalah pribadi yang unik, tetapi tidak selalu yang mempunyai IPK terbaik. Sepanjang yang saya pernah ikuti, isi pidatonya kebanyakan tidak terlalu istimewa, paling-paling isinya kenangan memorabilia selama menimba ilmu di kampus ITB, kehidupan mahasiswa selama kuliah, pesan-pesan, dan ucapan terima kasih kepada dosen dan teman-teman civitas academica.

Namun, yang saya tulis dalam posting-an ini bukan pidato wisudawan ITB, tetapi wisudawan SMA di Amerika. Beberapa hari yang lalu saya menerima kiriman surel dari teman di milis dosen yang isinya cuplikan pidato Erica Goldson (siswi SMA) pada acara wisuda di Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010. Erica Goldson adalah wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik pada tahun itu. Isi pidatonya sangat menarik dan menurut saya sangat memukau. Namun, setelah saya membacanya, ada rasa keprihatinan yang muncul (nanti saya jelaskan).Cuplikan…

View original post 2,517 more words

STRATEGI: BERLAGAK BODOH BUKAN BERARTI BERTINDAK BODOH

#hanya 1 menit untuk memutuskan.

Strategi berlagak bodoh secara sederhana dapat kita pahami sebagai strategi umpan tipuan ketika bermain catur, kita tahu jika sembrono kuda kita memakan bidak bisa saja kuda kita dimakan panglima lawan karena menganggap langkah kita tidak cermat. Namun jika lawan tidak hati-hati bisa saja panglima terbunuh karena tidak terjebak dalam skenario yang kita buat.

Situasi Continue reading “STRATEGI: BERLAGAK BODOH BUKAN BERARTI BERTINDAK BODOH”

KADO TUHAN DIMALAM TAHUN BARU HIJRIYAH :)

“Aku tak pernah ikhlas kehilangan waktu dengan tidak begitu berkualitas. Aku tak pernah lega kehilangan waktu begitu saja karena tidur terlalu lama. Batinku terusik ketika kehilangan dari detik ke detik, menit ke menit yang berlalu sia-sia. Aku tahu bukan aku saja yang pernah merasakannya.

Pada malam tahun baru ini begitu luar biasa aku harus belajar ikhlas kehilangannya, waktu dari detik ke detik menit ke menit aku berharap berjalan cepat sambil meratapi ketidak berdayaanku. Setidaknya segera pagi dan merasakan nyaman ruang opname, MUNGKIN KALI INI SAJA AKU BERHARAP WAKTU BERJALAN CEPAT. Continue reading “KADO TUHAN DIMALAM TAHUN BARU HIJRIYAH :)”

Dilemma KKN:One More Time, One More Week

Waktu begitu berharga bahkan dapat disetarakan dengan harga uang, mereka menyebut “Time is Money” karena dengan sedikit waktu tidak susah nominal juta mereka dapatkan. ya, mungkin ini juga bagian dari konsep Time value of money. konsepsi dalam ilmu ekonomi yang tidak banyak dipahami mayoritas orang, contoh gampang banyak anggapan buruk mengenai keterlambatan dana yang turun dari pemerintah pada berbagai kalangan masyarakat semisal gaji pegawai, dana pensiun, atau beasiswa pelajar sehingga membuat kegalauan kantong bagi para penerimanya. masalahnya bukan pada keterlambatan cair namun nilai dari berapa nilai keterlambatan cair dana, kurs selalu berjalan dalam sekian detik saja nilai uang terus berubah jika dalam waktu 3-6 bulan berapa sudah spread yang didapatkan ditambah berapa T (trilliun) nilai  dari dana tersebut. gap itu yang mungkin dapat menjadi tambahan pengisi kantong yang berkuasa. namun aku tidak berpikir begitu, karena sungguh aku tidak tahu apa-apa. Continue reading “Dilemma KKN:One More Time, One More Week”

Blog at WordPress.com.

Up ↑